Kamis, 16 Februari 2012

Jejak Kenangan Berbeda


Menghitung detik demi detik menuju hari spesial. Hari yang sangat dinanti setiap pasangan di seluruh dunia. 

Saat-saat di mana mawar merayu. Boneka menari. Cokelat menjadi saksi. 

Saat di mana terdengar seruan “I Love You”. Saat di mana malam begitu hangat, lampion menyengat, dan cinta merambat.

Hari Valentine.

Penjelajahan benak dimulai dari esensi sebenarnya dari Hari Valentine.

Kekasih?
Bunga?
Teddy Bear?
Cokelat?
Restoran?
Lilin?
Wine?

Bagi seseorang yang sudah berpasangan, Hari Valentine menjadi hari yang indah. Tak terkecuali bagi yang lagi pendekatan alis PDKT, Hari Valentine terasa begitu tepat untuk menyatakan cinta.

Hari kasih sayang.

Namun, hal yang terkadang terlupa, bahwa orang yang kita kasihi tak hanya pasangan kita.
Valentine menjadi begitu indah bila dilewatkan bersama orang-orang yang kita kasihi. Orang tua. Sahabat. Saudara. Teman.
Itulah esensi Hari Valentine bagi saya.

Hari bertabur cinta.
Penuh makna.
Bersama yang terkasih.
Sehingga menjadi berarti.

Tentu saja ini bukan jeritan colongan dari sepasang kekasih yang sedang LDR.

4 jejak kenangan berbeda

Menapaki perjalanan hidup dari tahun ke tahun, 4 tahun yang lalu, 3 tahun yang lalu, 2 tahun yang lalu, dan 1 tahun yang lalu, yang ada hanya tetesan air mata. Pikiranku pun diajak melihat kembali kenangan empat tahun silam.

4 tahun yang lalu..
Hari Valentine sungguh berkilau.
Kilauan yang berasal dari air mata yang jatuh dari mata seorang wanita.

3 tahun lalu...
Titik-titik hujan turun.
Setiap titik menandakan syukur.
Kar’na kau dan aku ada.

2 tahun lalu..

1 tahun lalu..

Cukup.

Dari kisah ini, satu hal yang dapat dipetik. Bahwa tak selamanya orang yang diharapkan akan memberikan kita mawar, cokelat, dan boneka akan memberi kebahagiaan di Hari Valentine.
Rayakan Hari Valentine bersama yang terkasih. Penuhi Bumi dengan kilau cinta, bukan air mata. Ribuan “ I Love You”, bukan cerca-merta.
Terkadang, bahkan sang terkasih tak ada di sampingmu.

Percayalah, Sang Mahakasih menyertaimu.


Happy Valentine, Pembaca.

Salam,
Penjelajah Benak

3 komentar: